Di dalam masyarakat selalu ada pembagian stratafikasi sosial, baik di desa, di kota, bahkan di seluruh penjuru dunia. Namun untuk istilah dan tingkatannya, pasti berbeda-beda. Dan Aku akan membahas tentang stratafikasi sosial yang ada di Indonesia untuk tugas Ilmu Sosial Dasar.
Sebelumnya, ini adalah pendapatku jika ada salah, mohon koreksi, dan jika benar, mohon diapresiasi dengan komentar :)
Apa sih Stratafikasi itu gaess?
Stratafikasi adalah pembagian kelas dalam masyarakat, dan ini terjadi secara alami. Memang sebenernya agak jahat sih, kalo ada istilah stratafikasi ini. Namun, apa boleh buat? Ini sudah menjadi "maklum" bagi masyarakat yang tinggal di Indonesia. Baik yang kaya, yang miskin, yang tua, yang muda, yang dewasa, bahkan hingga anak kecil sudah merasakan stratafikasi sosial.
yang paling gamblang yang jelas ada di kota, yaitu si "Kaya" dan si "Miskin".
Bisa kita lihat di kota-kota besar seperti Jakarta, Bekasi, Semarang, Bandung. Tidak sedikit bangunan megah yang dihiasi dengan perkampungan kumuh disekitarnya. Itu artinya, stratafikasi masyarakat di Indonesia sangat terlihat sekali kesenjangannya. Ini semua terjadi karena "Kekayaan" merupakan faktor utama terjadinya stratafikasi sosial. Yang kaya biasanya lebih dihormati oleh masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi dibawahnya. Tidak seharusnya begitu, karena setiap manusia selalu ingin dihargai dan ingin dihormati, tapi? karena stratafikasi inilah, yang terkadang membuat Orang yang kurang mampu secara finansial (Miskin hanya untuk orang-orang yang tak mau berusaha -red) direndahkan ketika bergaul dengan orang-orang yang selalu memakai aksesoris canggih, serba mahal dll.
Pendapatku : Satu-satunya jalan untuk mengurangi kesenjangan di stratafikasi ini adalah dengan membantu dan mesupport mereka dengan program-program beasiswa, atau program pemerintah lainnya. jika perlu kita buat organisasi untuk membantu mereka secara finansial, karena kita satu bangsa satu nusa dengan mereka.
yang kedua adalah, si "Pintar" dan si "Bodoh".
Sebenarnya sih, tidak ada manusia yang dilahirkan dengan kebodohannya, dan Tuhan tidak mungkin salah, Tuhan tidak mungkin menciptakan yang cacat (karena kebodohan termasuk cacat -red) namun hanya malas atau kurang pintar. Eittss jangan disalahin dulu kalo ada orang yang kemampuan berfikirnya dibawah kita, bisa jadi dia memiliki kelebihan yang lain, dan bisa jadi kurang pintar karena kurang mampu secara finansial untuk bersekolah. Nah, apa hubungannya kepintaran dengan stratafikasi dalam masyarakat?
Begini mas, mbak, sis, tante, budhe, pakdhe. Kalian tahu kan pepatah "Semakin tinggi ilmu, maka semakin tinggi kehormatannya" (Pepatah hasil karya sendiri, maaf kalo copas :D -red)? Nah ini dia terkadang kalo dikelas, biasanya guru suka membully anak-anak yang kurang pintar, jangankan gurunya, teman-temannya juga ikut mengucilkan. sedangkan, yang pintar dipuji-puji, dan semakin disemangatin. Disinilah letaknya stratafikasi yang diakibatkan oleh kepintaran.
Pendapatku : Untuk kalian yang masih remaja, semangatlah dalam belajar agar tidak dibully, karena jika keseringan dibully, maka bisa berefek ke yang lain.
Untuk teman-temanku dimanapun kalian berada, tolong jika ada teman yang kurang pintar dalam ilmu pelajaran, atau dalam bersosialisasi, jangan diacuhkan, ajarin dia, dan semangatin.
Untuk guru-guruku se-Indonesia, jangan cuma liat anak-anak yang pintar.
Dan yang terakhir, adalah "Keturunan".
Tapi ini jarang sekali ada di Indonesia, iya paling-paling karena anak Presiden, karena Anak dosen, karena anak Mentri, dan karena karena yang lainnya. Namun, sekarang sudah biasa, kata orang : "Mau anak mentri, mau anak presiden, kalo bunuh orang, harus dipenjara".
Sekian, terima kasih sudah membaca :D
No comments:
Post a Comment